
Ketika saat panen tiba, semua hasil bumi yang telah dipanen disimpan dalam Lumbung yang disebut leuit. Leuit berbentuk seperti rumah panggung yang kecil dengan 4 buah kayu tiang penyangga. Untuk membuat lumbung diperlukan bambu apus untuk rangka atap. Kayu kikacang untuk tiang penyangga, daun kirai (sejenis palem) untuk atap. Paku besi tidak boleh digunakan untuk menyatukan sambungan kayu. Orang Baduy Dalam menggunakan kayu sebagai kancing antar sambungan kayu. Kompleks lumbung biasanya berjarak sekitar 20 meter dari kampung, alasannya jika terjadi kebakaran di desa tidak akan mengganggu stabilitas masyarakat Kanekes Dibatasi oleh kebun dengan pohon-pohon besar serta aliran sungai kecil. Pembangunan leuit biasa dilakukan secara gotong royong maupun satu keluarga.