
Topeng Sidakarya ini memiliki sejarah. Singkatnya, berdasarkan referensi Filsafat Seni Sakral dalam Kebudayaan Bali oleh I Made Yudabakti dan I Wayan Watra, sejarah itu berawal dari bangsawan di Pura Besakih dari Zaman Dalem Waturenggong di Gelgel yang tengah menggelar karya besar (upacara besar). Saat itu, datang seseorang dari Keling, Pulau Jawa, mencari si bangsawan Besakih tersebut karena mereka adalah sahabat.
Sayangnya, beberapa pengawal bangsawan Besakih tidak percaya dan justru mengusir tamu tersebut. Tamu tersebut murka dan mengutuk upacara tidak akan sukses.
Karya besar pun gagal. Sang bangsawan Besakih menyesali tindakan pengawalnya yang bertindak tanpa sepengetahuannya. Ia pun mencari sang tamu yang juga sahabatnya itu dan terjadilah kesepakatan. Sang tamu diberikan tempat tinggal di Dalem Sidakarya di Denpasar selatan dan setiap ada upacara di Bali harus menggenapi dengan adanya topeng Sidakarya